Pendahuluan
Pengalaman pahit hidup di bawah penjajahan bangsa asing menjadikan bangsa Indonesia bertekat merebut kemerdekaan. Perjuangan mewujudkan kemerdekaan dilakukan dengan perjuangan fisik dan melalui organisasi modern. Tanda-tanda terwujudnya cita-cita rakyat Indonesia untuk merdeka mulai tampak ketika jepang terdesak oleh sekutu.
Kesempatan untuk memerdekaan diri benar-benar datang ketika terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Jepang telah menyerah kepada sekutu, sementara sekutu belum tiba di indonesia.kesempatan emas ini digunakan oleh rakyat indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan. Sekitar tiga bulan sebelum proklamasi ,wakil-wakil bangsa indonesia telah berusaha merumuskan dasar bagi negara indonesia merdeka.
Dalam penjelasan ini akan di jelaskan secara mendalam tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.hal-hal yang akan di jelaaskan adalah:
1. Menyebutkan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan
2. Menceritakan perjuangan para tokoh mempersiapkan kemerdekaan
3. Menyebutkan proses perumusan dasar Negara Indonesia
4. Menampilkan perilaku menghargai hasil perjuangan para tokoh mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
B. Persiapan kemerdekaan dan proses perumusan dasar negara
Kemerdekaan telah diperjuangkan oleh bangsa Indonesia sejak lama. Hal nyata dari perjuangan para pahlawan untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi. Pada kongres Pemuda kedua tahun 1928, telah jelas arah pergerakan kebangsaan Indonesia. Banyak organisasi kebangsaan mempunyai tujuan mewujudkan Indonesia merdeka.
Ketika jepang terdesak dalam perang Asia Timur Raya,tokoh-tokoh pergerakan semakin giat mempersiapkan kemerdekaan.Golongan muda dan tua sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Meskipun mereka berbeda pendapat mengenai cara dan waktu memproklamasikan kemerdekaan. Kita akan membahas usaha-usaha mempersiapkan kemerdekaan dan perumusan dasar negara.
1. Usaha mempersiapkan kemerdekaan
Secara resmi persiapan kemerdekan Indonesia dilakukan Badan Penyelidik Usaha-usaha kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
a. Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI
Perdana Mentri Jepang ,jendral Kuniaki Koiso,pada tanggal 7 september 1944 mengumumkan bahwa Indoesia akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan cara itu, jepang berharap tentara sektu akan di sambut rakyat Indonesia sebagai penyerbu negara mereka. Pada tanggal 1 Maret 1945, Pemerintah Militer Jepang di Jawa ,kumumaciki Harada,mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam bahas Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai.BPUPKI di bentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.
BPUPKI resmi di bentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun kaisar jepang Dr.K.R.T Radjiman Wedyodiningrat di tunjuk menjadi ketua di dampingi oleh dua orang ketua muda ,yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selain menjadi ketua muda , R.P Suroso juga di naggkat menjadi kepala kantor tata usaha BPUPKI di bantu Toyohiko Masuda dan Mr.A.G.Pringgodigdo. tanggal 28 Mei 1945 ,diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan sidang pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (gedung pancasila sekarang).
Selamaberdiri BPUPKI mengadakandua kali masasidangresmi, yaitu:
1. Sidang resmi pertama
Sidang resmi pertamaberlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada masa siding resmi pertama ini, dibahas dasar Negara.Banyak anggota sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk Negara dan dasar Negara.Masa siding pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detikla hirnya Pancasila.Seluruh anggota BPUPKI yang berjumlah 62 orang ditambah 6 anggota tambahan berkumpul dalam satu ruang sidang.
2. Sidang resmi kedua
Sidang resmi kedua berlangsung pada tanggal 10-17 Juli 1945.Sidang ini membahas bentuk Negara,wilayah Negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan Negara, pendidikan dan pengajaran.Pada terminini anggota BPUPKI dibagi dalam panitia-panitia kecil.Panitia-paniti yang terbentuk antara lain Panitia Perancang Undang-Undang Dasar (diketuaiSoekarno), Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuaiAbikusnoCokrosuyoso), dan Panitia Ekonomi dan keuangan (diketuai Mohammad Hatta).
Diaantara dua siding resmi itu, berlangsung pula siding tidak resmi yang dihadiri 38 orang.Sidang yang dipimpin Bung Karno ini membahas rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang kemudian dibahas pada siding resmi kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945).
b. Persiapan Kemerdekaan oleh PPKI
Setelah BPUPKI menyelesakan tugas-tugasnnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).Badan ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia Baru.Badan ini beranggotakan 21 orang.Adapun yang ditunjuk sebagai ketua adalah Ir.Soekarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta .Sebagai penasihat ditunjuk Mr.Ahmad Subarjo.Kemudian, anggota PPKI ditambah lagi sebanyak 6 orang, yaitu Wiranata kusuma, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusuma sumantri, dan Ahmad Subarjo.
Ketika PPKI terbentuk, keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka semakin memuncak.Memuncaknya keinginan itu terbukti dengan adanya tekad dari semua golongan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Golongan muda mengkehendaki agar kemerdekaan diprooklamasikan tanpa kerjasama dengan Jepang sama sekali, termasuk proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI. Ada anggapan dari golongan muda bahwa PPKI adalah badan bentukan Jepang. Di lain pihak PPKI adalah badan yang ada untuk menyiapkan hal-hal yang perlu bagi suatu Negara. Dalam suasana seperti inilah PPKI bekerja sebagai badan yang bertugas menyiapkan ketatanegaraan Indonasia Baru.
PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan.Selama terbentuk, PPKI melakukan beberapa kali sidang.
1. Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945, di Gedung Kesenian Jakarta. Pada siding ini dihasilkan beberapa keputusan penting yang menyangkut kehidupan ketatanegaraan serta landasan politik bagi bangsa Indonesia yang merdeka, yaitu:
a. Mengesahkan UUD 1945 setelah mendapat beberapa perubahan pada pembukaannya,
b. Memilih presiden dan wakil presiden, yakni Ir. Soekarnodan Drs. Moh. Hatta,
c. Menetapkan bahwa presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah komite Nasional.
2. Sidang kedua dilakukan pada hari berikutnya, tanggal 19 Agustus 1945. Sidang hari kedua ini menghasilkan keputusan :
a. Membentuk 12 departemen dan sekaligus menunjuk pemimpinnya (menteri),
b. Menetapkan pembagian wilayah Negara Republik Indonesia menjadi delapan privinsi dan sekaligus menunjuk Gubernurnya,
c. Memutuskan agar tentara kebangsaan segera dibentuk.
3. Sidang ketiga (20 Agustus 1945) PPKI membahas tentang Badan Penolong Keluarga Korban Perang. Sidang ketiga PPKI menghasilkan delapan pasal ketentuan. Salah satu pasalnya, yakni pasal 2 berisi tentang pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).
4. Sidang keempat dilakukan pada tangal 22 Agustus 1945 membahas tentang:
a. Komite Nasional
b. Partai Nasional
c. Badan Keamanan Rakyat.
Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Soekarno dalam pidatonya menyatakan berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Sejak dibentuknya lembaga-lembaga kenegaraan tersebut, berakhirlah tugas PPKI.
PPKI sangat berperan dalam penataan awal Negara Indonesia.Walaupun kelompok muda menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang, peran dan jasa badan ini tidak boleh kita lupakan.Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaik-baiknya.Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketata negaraan bagi Negara Indonesia yang baru saja berdiri
2. Perumusan Dasar Negara.
Perumusan negara untuk Negara Indonesia yang akan berdiri dilakukan oleh BPUPKI. Mengapa sebuah Negara perlu dasar? Bagaimana proses perumusan dasar Negara kita? Mari kita bahas lebih lanjut.
a. Perlunya perumusan nagara
Seperti sebuah rumah memerlukan dasar atau landasan. Dasar yang kokoh memungkinkan rumah berdiri dengan mantap. Diatas dasar itulah, sebuah Negara melakukan pembangunan menuju masyarakat makmur. Diatas dasar itulah kehidupan Negara diatur dan diarahkan.
Mengingat begitu besar peran dasar Negara bagi kelangsungan hidup suatu Negara, maka dasar Negara harus dirumuskan dan ditetapkan. Hal-hal yang yang menjadi alasan mengapa suatu dasar Negara harus dirumuskan, antara lain:
1. Nilai-nilai kepribadian bangsa harus dirumuskan secara resmi.
Semua bangsa di dunia ini mempunyai nilai-nilai kepribadian luhur. Nilai-nilai itu telah dihayati dari zaman ke zaman sebagai pandangan dan penghayatan hidup. Namun nilai-nilai itu belum nyata jika belum dirumuskan secara resmi. Nilai-nilai pancasila seperti pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Esa, berprikemanusiaan, bela negara, musyawarah, hidup bersama dalam perbedaan, dan nilai-nilai lainnya yang telah ada sejak dahulu. Dengan perumusan dasar negara nilai-nilai itu diakui secara resmi.
2. Negara memerlukan dasar untuk melangkah maju.
Negara membutuhkan dasar untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan yang akan dibuatnya. Semua kegiatan negara akan mendapatkan dasarnya jika sudah ada dasar negara yang yang dirumuskan dan ditetapkan.
b. Perumusan dasar Negara Indonesia
Dasar Negara menjadi salah satu agenda pembicaraan sidang pertama BPUPKI yang berlangsung dari tanggal 28 Mei s.d 1 Juni 1945 ada tiga tokoh yang menawarkan konsep dasar negara, yaitu Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
1. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. M. Yamin menawarkan lima asas dasar Negara Republik Indonesia sebagai berikut:
a. Peri Kebangsaan.
b. Peri Kemanusiaan.
c. Peri Ketuhanan.
d. Peri Kerakyatan.
e. Kesejahteraan yang berkebudayaan.
2. Dua hari kemudian, pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo, mengajukan dasar-dasar Negara sebagai barikut:
a. Persatuan.
b. Kekeluargaan.
c. Keseimbangan lahir dan batin.
d. Musyawarah.
e. Keadilan rakyat.
3. Ir. Soekarno mengusulkan konsep dasar Negara dalam rapat BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Selain mengusulkan konsep dasar negara, Bung Karno juga mengusulkan nama bagi dasar Negara yaitu Pancasila.
Berikut ini lima dasar negara yang diusulkan oleh Bung Karno.
a. Kebangsaan Indonesia.
b. Internasionalisme dan perikemanusiaan.
c. Mufakat atau demokrasi.
d. Kesejahteraan social.
e. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Setalah siding pada tanggal 1 juni 1945 itu, BPUPKI memasuki masa jeda. Sampai saat itu belum ada rumusan dasar negara. Yang ada hanyalah usulan dasar Negara Indonesia. Sebelum masuk jeda itu telah terbentuk panitia kecil yang diketuai oleh Ir. Soekarno, dengan anggota Drs. Mohammad Hatta, Sutarjo Kartohadikusumo, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, M. Yamin, dan A.A. Maramis.
Panitia kecil ini bertugas menampung saran dari anggota BPUPKI. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Kecil mengadakan pertemuan dengan 38 anggota BPUPKI. Bung Karnomenyabut pertemuan itu sebagai “rapat pertemuan antara Panitia Kecil dengan anggota BPUPKI.” Pertemuan itu menampung suara-suara dan usul-usul lisan dari anggota BPUPKI. Dalam pertemuan itu juga dibentuk panitia kecil lain, yang beranggota sembilan orang. Panitia ini di kenal dangan nama Panitia Sembilan. Anggota Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. M. Yamin, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso. Mereka menghasilkan suatu rumusan pembukaan UUD yang menggambarkan maksud dan tujuan pembentukan Negara Indonesia Merdeka. Rumusan itu disepakati dan ditandatangani bersama oleh anggota Panitia Sembilan. Rumusan Panitia Sembilan itu kemudia diberi nama Jakarta Char teratau Piagam Jakarta.
Rumusan dasar nagara dalam Piagam Jakarta itu berbunyi:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perumusan terakhir dasar negara dilakukan pada persidangan BPUPKI tahap kedua, yang dimulai pada tanggal 10 juli 1945.Pada kesempatan itu,dibahas rencana UUD,termasuk pembukaan(preambule) oleh Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Ir.Sukarno. Dalam rapat tanggal 11 juli 1945, Panitia Perancang Undang-Undang Dasar menyetijui isi preambule yang diambil dari Piagam Jakarta. Panitia ini kemudian membentuk “Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar” yang diketuai oleh Prof.Dr.Mr.Supomo denagn anggota Mr. Wongsonegoro,Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A. A Maramis, Mr, R. P. Singgih, H. Agus Salim dan dr. Sukiman . Hasil perumusan Panitia Kecil disempurnakan bahasanya oleh sebuah “Panitia Penghapus Bahasa” yang terdiri dari Husein Jayadiningrat, Agus Salim dan Supomo. Panitia ini juga menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan undang-undang dasaryang sudah dibahas itu.
Pembukaan serta batang tubuh rancanagn UUD yang dihasilkan disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.Namun,sebelum disahkan pembukaan UUD yang diambil dari Piagam Jakarta rumusan panitia sembilan mengalami perubahan. Pada tanggal 17 agustus 1945 sore, seorang opsir angkatan laut jepang menemui Drs. Mohammad Hatta. Opsir itu menyampaikan keberatan dari tokoh-tokoh rakyat Indonesia bagian Timur atas kata-kata “Ketuhanan,dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya,” dalam piagam jakarta. Sebelum rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945, Drs. Moh. Hatta dan Ir. Sukarno meminta empat tokoh islam,yakni Ki Bagus Hadikusumo,Wahid Hasyim, Mr.Kasman Singodimejo dan Mr. Teuku Moh Hassan untuk membicarakan hal tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari perdebatan panjang dalam rapat PPKI. Akhirnya mereka sepakat kata-kata yang menjadi ganjalan bagi masyarakat Indonesia Timur itu diubah menjadi “Ketuhana Yang Maha Esa”.
Dengan demikian,rumusan dasar negara yang resmi bukan rumusan-rumusan indiviual yang dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Prof Dr. Mr. Supomo maupun Ir. Sukarno. Dasar Negara yang resi juga bukan rumusan panitia kecil. Pancasila dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan itu berbunyi, sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adli dan beradab
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam prmusyawaratan/Perwakilan
5. Keadlan sosial bagi rakyat indonesia
C. Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan
1. Mengenal tokoh-tokoh persiapan kerdekaan
Ada banyak tokoh yang berperan dalam usaha kemerdekaan. Tentu saja kita tidak akan dapat membahas semua tokoh dan perannya dalam persiapan kemerdekaan. Berikut ini akan dibahas beberapa tokoh persiapan kemerdekaan;yaitu:
a. Ir. Sukarno(1901-1970)
Sukarno dilahirkan tanggal 6 juni 1902. Beliau menjadi tokoh penting dalam persiapan kemerdekaan indonesia. Pada tahun 1928 beliau mendirikan partai nasional indonesia. Pada tahun 1930-an,karena perjuangannya belia sering masuk penjara dan harus menjalani hidup di pengasingan.
menjelang kemerdekaan, beliau menjadi anggota BPUPKI dan menjadi ketua PPKI. Sumbangan pemikitan dan perananya dalam kedua badan ini sangat menonjol. Pada tanggal 1 juni 1945 beliau menyampaikan usul dasar-dasar negara dalam sidang BPUPKI . Beliau juga yang mengusulkan nama Pancasila bagi dasar negara Indonesia.
Bersama dengan Bung Hatta,sebagai wakil rakyat indonesia belliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1948 bersama dengan para pemimpin bangsa Indonesia lainya,beliau diasingkan ke bangka. Pada tahun 1949 beliau di pulangkan ke yogyakarta dan dipilih menjadi presiden RIS.
Beliau menyerahkan pemerintahan kepada Jenderal Suharto pada tanggal 20 februari 1967. Pada tanggal 21 juni 1970 beliau wafat di rumah sakit Anggkatan Darat Gatot Subroto Jakarta setelah menderita sakit ginjal agak lama.Bung Karno di makamkan di Blitar,Jawa timur
b. Dr. K.R.T . Radjiman Wedyodiningrat
Dr.K.R.T. radjiman wedyodiningrat adalh seorang dokter dan tokoh pergerakan.Peran beliau sangat menonjol saat menjelang kemerdekaan Indonesia.khususnya ketika bangsa kita merumuskan dasar-dsar negara.
Beliau masuk Budi utomo sejak organisasi itu berdiri. Beliau termasuk anggota volksraadanggkatan pertama ketiak lembaga ini di bentukoleh pemeritah hindia belanda pada tahun 1918.Beliau menjadi angggota volksraad hingga tahun 1931.Pada zaman pendudukan Jepang, beliau menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Daerah Madiun,kemudian di tarik ke pusat menjadi Anggota PErtimbangan Pusat.Setelah Putera terbentuk,beliau duduk dalam majlis pertimbangan.Puncak peranannya terjadiketika beliau menjadi ktua BPUPKI menjelang kemerdekaan Indonesia.
c. Prof.Dr.Mr. Supomo (1903-1958)
Supomo dilahirkan di sukoharjjo,solo.setelah tamat dari sekolah Tinngi Hukum ,beliau melanjutkan studi ke Universitas leiden,Belanda,dan memperoleh gelar doktor di sana..sekembalinya ketanah air ,beliau bekerja di pengadilan Negeri Yogyakarta.
Supomo terpilih menjadi anggota BPUPK dan PPKI.Beliau sangat berperan dalam perumusan UUD 1945.Sebagai seorang ahli hukum,beliau menjadi anggota tim perumusan Undang-Undang dasar.Beliau juga mengusulkan dasar-dasar negara pada rapat BPUPKI tanggal 31 Mei 1945.setelah Indonesia merdeka, beliau menjadi mentri kehakiman.sesudah pengakuan kedaulatan (1949)beliau kembali menduduki jabatan itu.
Beliau terlibat aktif dalam dunia pendidikan.Beliau merintis pendirian Universitas Gajah Mada dan menjadi salah satu guru besar dalam universitas tersebut.Beliau juga pernah menjabat sebagai rektor Universitas Indonesia.
d. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta lahir di Bukit Tingi,12 Agustus 1902.ketika menjadi mahasiswa di belanda beliau sudah aktif dalam gerakan mahasiswa nasionalis.Sepulang dari Belanda beliau bergabung dengan PNI .Tahun 1934 beliau di tanggakp dan dimsukkan penjara kemudian ke Digul.
Menjelang kemerdekaa, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI.Peranya sangat besar.Beliau masuk dalam panitia sembilan yang mengghasilkan Piagam Jakarta.Bersama denagan Bung Karno, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Setelah indonesia merdeka beliau mendampingi Bung karno menjadi wakil presiden.
Pada tahun 1956 beliau mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden.Setelah itu,beliau mengabdikan diri sebagai guru besar ilmu ekonomi di Universitas Indonesia.Setelah pemerintahan Bung Karno runtuh beliaudianggkat menjadi penasihat khusus dan beberapa kalimenjadi ketua misi Internasional.Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980.
e.Muhammad Yamin
Muhammad Yamin adalah seorang ahli hukum,tokoh pergerakan kemerdekaanIndonesia,penyair Anggkatan Pujangga Baru,dan penggali sejarah Indonesia.Sejak muda beliau sudah berkecimpung dalam kegiatan organisasi.Bersama Bung Hatta beliau mendirikan jong sumatranen bond .Dalam gerakan polik ia mula-mula bergabung dengan partindo.
Menjelang kemerdekaan Indonesia,beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI.Beliau salah seorang mengajukan usul dasar negara dalam rapat BPUPKI tanggal 29 Mei 1945.Beliu juga menjadi anggota Panitia Kecil yang merumuskan Piagam Jakarta.
Ketika Indonesia merdeka beliau beberapa kali memangku jabatanmenteri dan menjadi anggota DPR/MPRS.Sebagai sastrawan beliau menulis banyak karya satra yang meliputi sajak dan naskah drama.Studi sejarahnya nenghasilkan karya seperti ''Gajah Mada'',''Sejarah Peperangan Diponegoro",dan lain-lain.
f. Ahmad Subarjo (1896-1978)
Ahmad Subarjo adalah pejuang kemerdekaan dari golongan tua. Semasa kuliah beliau giat dalam Perhimpunan Indonesia. Menjelang proklamasi kemerdekaan, ia duduk da;am keanggotaan BPUPKI. Beliau juga termasuk dalam Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta. Perannya yang sangat penting adalah menjadi penengah antara golongan muda dan Sukarno dalam peristiwa Rengas Dengklok.
Setelah Indonesia merdeka, ia di angkat sebagai Menteri Luar Negeri RI dalam Kabinet Presidensial. Setelah penyerahan kedaulatan, Subarjo beberapa kali diangkat sebagai anggota delegasi Indonesia dalam perundingan dengan sejumlah pemerintah asing. Setelah tidak aktif dalam bidang diplomasi dan pemerintahan, beliau member kuliah di berbagai universitas, antara lalin di Universitas Indonesia.
2. Menghormati usaha para tokoh dalam memperrsiapkan kemerdekaan
Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alam merdeka dan menikmati system ketatanegaraan yang mereka perjuangkan. Bentuk penghormatan kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa mereka. Kita juga bias berziarah ke makam mereka dan berdoa untuk mereka.
Bentuk penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikap-sikap positif yang mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka. Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain :
1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.
2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain. Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah di ambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu.
Karya mereka membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendi-sendi negara inni makin kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan merupakan karya yang amat mengagumkan. Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk disempurnakan. Maka kita mengenal adanya amandemen terhadap UUD 1945. Usaha ini harus tetap kita lakukan agar tercipta suatu system yang lebih baik. Ini menjadi tugas kita sekarang sebagai generasi penerus bangsa.
Rangkuman
Ada banyak hal yang harus dipersiapkan ketika sebuah negara baru berdiri. Tugas berat ini diemban oleh pemimpin-pemimpin bangsa yang duduk menjadi anggota Badan Penyelidik. Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
BPUPKI bertugas mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan Indonesia merdeka. BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T Rajiman Wedyodiningrat. BPUPKI mengadakan dua kali masa siding resmi. Selama masa ini, dengan sungguh-sungguh memikirkan bentuk negara yang akan segera berdiri. BPUPKI akhirnya menghasilkan rancangan Undang-Undang Dasar 1945.
PPKI dibentuk setelah BPUPKI menyelesaikan tugasnya. PPKI diketuai oleh Ir. Sukarno. Lembaga ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu berkaitan denganmasalah ketatanegaraan bagi Indonesia baru. PPKI melakukan beberapa kali persidangan. Hasil persidangan PPKI, antara lain: mengesahkan UUD 1945, memilih Presiden dan Wakil Presiden, membentuk 12 departemen, dan menetapkan pembagian wilayah negara RI menjadi 8 provinsi.
Bentuk negara dan dasar negara dibahas secara sungguh-sungguh oleh anggota BPUPKI dan PPKI. Banyak tokoh yang mengusulkan dasar negara, yaitu Mohammad Yamin, Supomo, dan Sukarno. Nama “Pancasial” untuk dasar negara diusulkan oleh Ir. Sukarno.
Rumusan dasar negara, pancasila ., terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Rumusan itu bukan rumusan dasar negara yang diusulkan Mohammad Yamin, Supomo, maupun Sukarno. Rumusan dasar negara dalam pembukaan UUD 1945 berbunyi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusian yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan.
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA:
Clark, John. 2000. Panduan Geografi, Gempa Bumi Hingga Gunung Berapi.
Semarang: PT Mandira Jaya Abadi.
Dahlan, Abdul Aziz (Ed.). 2005. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru
van Hoeve.
Fellman, Getis Getis. 2006. Introduction to Geography. San Diego: McGraw-
Hill International Edition.
Haslam, Andrew, dkk. 1998. Sungai, Pendekatan Ilmu Geografi. Semarang:
PT Mandira Jaya Abadi.
Heijboer, Pierre. 1998. Agresi Militer Belanda, Memperebutkan Pending
Zamrud Sepanjang Khatulistiwa 1945/1949. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Heuken, A. (Ed.). 1991. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan. Jakarta:
Yayasan Cipta Loka Caraka.
Kartasasmita, Ginanjar. 1989. 30 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 1. Jakarta:
Citra Lamtoro Gung Persada.
Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Pakpahan, Rogers, dkk. 1990. Panduan Guru dan Orang Tua Bidang Studi
IPS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Poesponegoro, Mawarti Djoened, et all. 1992 Sejarah Nasional Indonesia
III. Jakarta: Balai Pustaka.
. 1992 Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka.
.1992 Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai
Pustaka.
Reid, Anthony Jonathan (Ed.). 2002. “Sejarah Modern Awal”. Dalam: Indonesian
Heritage. Vol. 3. Jakarta: PT Widyadara.
Seta, William J.. 2006. Atlas Lengkap Provinsi untuk SD, SMP, SMA, dan
UMUM. Jakarta: Wahyu Media.
Sudharmono, Ibu Hajjah Ratu E.N. 1992. Indonesia Untaian Manikam di
Khatulistiwa. Jakarta: PT Manggala Karya Bahagia.
228
Suwarno, P.J. 1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
Tim Geografi SMA. 2005. Geografi 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit
PT Galaxy Puspa Mega.
Whitten, Tony dan Jane Whitten (Eds.). 2002. Margasatwa. Seri Indonesian
Heritage. Vol. 5. Jakarta: Grolier Internasional.
Whitten, Tony dan Jane Whitten (Eds.). 2002. Tetumbuhan. Seri Indonesian
Heritage. Vol. 4. Jakarta: Grolier Internasional.
Wibisono, C.Y., et all. 2001. Atlas Lengkap Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
Sekolah Dasar. Jakarta: C.V. Pradika.
Sumber internet:
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/b/bk-karno/index.shtml
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/c/cnd-dien/index.shtml
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/c/cn-dien/index.shtml
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/f/fx-supriyadi/index.shtml
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/k/k-kartini/index.shtml
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mh-hatta/index.shtml
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mh-thamrin/index.shtml
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/my-yamin/index.shtml
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/ss-syahrir/index.shtml
1 komentar:
Hard Rock Hotel Casino & Spa - Las Vegas, NV - Mapyro
Find out how to get 제주도 출장안마 there faster with a Lyft. 제주 출장안마 See reviews, photos and directions to Hard Rock Hotel Casino & Spa in Las 동두천 출장마사지 Vegas, 안동 출장마사지 NV. Rating: 8.4/10 · 평택 출장마사지 5,060 reviews · Price range: $$$
Posting Komentar